0% found this document useful 0 votes19K views9 pagesCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes19K views9 pagesContoh Penulisan Resep Yang BenarJump to Page You are on page 1of 9 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 8 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Gunakanobat dengan benar; Simpan obat dengan benar; Buang obat dengan benar; Untuk mendapatkan obat dengan benar, pemakai obat harus memperhatikan beberapa hal, salah satunya adalah dengan memperhatikan tanda lingkaran berwarna yang terdapat pada label obat. Obat-obatan di Indonesia dibagi dalam 4 golongan, yakni: obat bebas yang
Skip to content Tidak ada standar baku di dunia tentang penulisan resep. Untuk Indonesia, resep yang lengkap menurut SK Menkes RI No. 26/2981 BAB III, pasal 10 memuat 1. Nama, alamat, Nomor Surat Ijin Praktek Dokter NSIP 2. Tanggal penulisan resep 3. Nama setiap obat/komponen obat 4. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep 5. Tanda tangan/paraf dokter penulis resep 6. Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang mengandung obat dengan jumlah melebihi dosis maksimum Contoh Resep RESEP 1 R/ pct 500 no. X S 2 dd 1 ac Artinya ambillah paracetamol dosis 500mg berisi 10 tablet yang jangan lupa diberikan dua kali sehari sebelum makan RESEP 2 R/ cefepime 250 mg syr fl S 2 dd cth no I artinya ambillah Cefepime satu botol yang dosisnya pake yang 250 mg/5mL, jangan lupa diberikan dua kali sehari satu sendok teh 5 mL RESEP 3 R/ tmp 10mg as mefe 100mg msf da pulv dtd no XV S 3 dd pulv I pc Artinya ambil Trimethoprim 10mg dan asam mefenamat 100mg, lalu campur menjadi satu dan bagi sebanyak 15 bungkus terus puyernya diminum 3 kali sehari setelah makan. Sumber Post navigation
Caramengaplikasikan takaran ini lihat resep berikut: 15 Kemasan obat: Antibiotik: botol, umumnya 60 ml, ada juga 20, 30 ml. Kem utk obat batuk, vit: 30 ml; 60 ml; 100 ml; 120 ml. Bila ada dua kemasan, kemasan obat terkecil dlm penulisan tidak dicantumkan volume/bobotnya tetapi yg besar dicantumkan, mis 100 ml. untuk yg tiga kemasan harus
Tulisan dokter di kertas resep identik dengan susunan huruf sulit dibaca dan hanya bisa dibaca oleh apoteker atau tenaga medis lain. Padahal, cara membaca resep dokter sebetulnya bisa Anda pelajari, lho. Bagaimana caranya? Dalam resep, dokter biasanya menuliskan nama obat yang harus Anda bawa pulang beserta dosis dan cara pemakaiannya secara spesifik. Tak hanya itu, dokter juga akan menulis banyaknya obat yang diresepkan. Bahkan kadang kala, obat tersebut bisa ditebus kembali jika keluhan Anda masih berlanjut. Resep dokter antara lain memuat informasi tentang dosis obat. Orang awam biasanya bingung bukan hanya karena tulisan dokter yang tidak terbaca, tapi juga adanya singkatan dalam bahasa Latin. Penggunaan bahasa Latin ini memang ditujukan agar informasi resep lebih singkat, padat, dan tidak sembarangan diubah oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Berdasarkan pedoman Badan Pengawas Obat dan Makanan BPOM RI, resep obat harus memuat informasi mengenai pasien, pengobatan yang diberikan, serta nama dokter yang menuliskan resep. Biasanya, Anda bisa melihat informasi mengenai nama obat, bentuk sediaan, cara dan aturan penggunaannya, serta jumlah satuan pada resep obat. Ketika melihat resep dokter, Anda juga mungkin akan menemukan beberapa singkatan atau simbol dengan arti tersendiri. Berikut ini beberapa singkatan dalam resep dokter yang digolongkan ke dalam beberapa kategori 1. Frekuensi penggunaan obat ad lib tidak terbatas, sesuai kebutuhanbid 2 kali sehariprn jika dibutuhkan sajaq setiapq3h setiap 3 jamq4h setiap 4 jamqd setiap hariqid 4 kali seharitid 3 kali sehari 2. Waktu penggunaan obat ac sebelum makanhs saat tidurint di antara waktu makanpc setelah makan 3. Sediaan atau bentuk obat cap kapsulgtt tetestab tablet 4. Dosis i, ii, iii, atau iiii dosis 1, 2, 3, 4mg milligrammL milliliterss satu setengahtbsp sendok makan 15 mLtsp sendok teh 5 mL 5. Cara atau lokasi penggunaan obat ad telinga kananal telinga kiric atau o denganod mata kananos mata kiriou kedua matapo diminums atau ø tanpasl sublingual diletakkan di bawah lidahtop dioleskan Cara membaca resep memang tidak semudah kelihatannya. Lagipula, masih ada banyak jenis simbol maupun singkatan lain yang digunakan oleh dokter maupun apoteker. Meskipun demikian, jangan khawatir. Sebab, Anda sebagai pasien berhak menanyakan kepada dokter atau apoteker tentang obat yang harus digunakan, baik dari segi jenis, dosis, maupun efek sampingnya. Anda pun bisa meminta alternatif jenis obat bila diperlukan. Baca JugaMethylprednisolone, Obat Antiradang Andalan Banyak OrangMenyimak Efektivitas Penisilin Sebagai Antibiotik untuk SipilisAmoxicillin untuk Ibu Menyusui, Apakah Ada Efek Sampingnya? Manfaat mengetahui cara membaca resep dokter Mengetahui cara membaca resep dokter bukan sekadar memuaskan rasa ingin tahu. Lebih dari itu, kemampuan ini juga mendatangkan beberapa manfaat untuk pasien, seperti Membantu memahami alasan dokter meresepkan obat tertentu Memantau pengobatan yang sedang dijalani Mendapatkan informasi lebih mengenai obat yang diresepkan, sehingga bisa lebih yakin dengan pengobatan yang sedang dijalani Meningkatkan kedisiplinan dalam menjalani pengobatan Memastikan keaslian obat yang diresepkan dokter double check Mengetahui cara membaca resep dokter juga memungkinkan Anda mendiskusikan dengan dokter atau apoteker tentang obat lain yang juga sedang dikonsumsi. Dampak buruk dari konsumsi obat mungkin terjadi jika Anda mengonsumsi lebih dari 4 jenis obat sekaligus bersamaan, apalagi tanpa sepengetahuan dokter. Tips aman mengonsumsi obat resep dokter Konsumsilah obat sesuai dosis anjuran dokter. Mengetahui cara membaca resep dokter saja tidak cukup menjamin kesembuhan Anda. Oleh karena itu, pastikan Anda juga memahami prinsip pemakaian obat dari dokter, seperti Menggunakan obat sesuai dengan anjuran dokter. Jika Anda diminta minum obat 4 kali sehari masing-masing 1 tablet, jangan mengubahnya dengan minum 2 tablet 2 kali sehari. Tidak mengonsumsi obat melebihi dosis. Mengonsumsinya secara berlebihan tidak membuat cepat sembuh, malah bisa mengakibatkan overdosis dan memperparah kondisi Anda. Mengikuti anjuran dokter atau apoteker, terutama soal penggunaan obat sebelum atau setelah makan. Tidak mengonsumsi obat resep orang lain, sekalipun dengan diagnosis yang sama. Berkonsultasi dahulu dengan dokter jika ingin mengombinasikan obat dokter dengan obat lain termasuk herbal Menghabiskan obat antibiotik sesuai anjuran dokter atau apoteker, sekalipun Anda sudah merasa juga obat yang Anda minum belum kedaluwarsa. Komunikasikan dengan dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau kemungkinan hamil. Sebab, beberapa obat mungkin dapat mengakibatkan efek buruk pada janin atau bayi.
ObatDiabetes Resep Herbal HNI HPAI – Diabetes adalah suatu kondisi yang mengganggu kemampuan tubuh untuk memproses glukosa darah, atau dikenal sebagai gula darah. Di Amerika Serikat, perkiraan jumlah orang yang berusia di atas 18 tahun dengan diabetes yang didiagnosis dan tidak terdiagnosis adalah 30,2 juta. Angka tersebut mewakili antara 27
- Dalam bahasa Indonesia, kita banyak mengenal istilah atau kalimat yang memiliki penulisan mirip, namun maknanya berbeda. Hal ini kemudian sering dikaitkan dengan kata baku dan tidak baku. Salah satu contohnya ialah kata permukiman dan antara keduanya, manakah penulisan yang benar? Pemukiman atau permukiman? Pemukiman atau permukiman? Dikutip dari buku Permukiman Kumuh di Indonesia dari Masa ke Masa 2019 oleh Luthfi Muta'ali dan Arif Rahman, permukiman berasal dari kata pemukim. Pengertian permukiman adalah segala bentukan, baik buatan maupun alami, yang digunakan sebagai tempat tinggal berikut dengan sarana dan juga Bagaimana Penulisan Terimakasih yang Benar? Sama seperti permukiman, kata pemukiman juga berasal dari kata pemukim. Hanya saja ditambah imbuhan -an di bagian akhirnya. Berdasarkan pembentukan katanya, pemukiman ialah aktivitas memukimkan, yakni tindakan untuk memukimkan seseorang di satu lokasi atau tempat tinggal tertentu. Jika melihat penjelasan di atas, menurutmu manakah penulisan yang benar?Pemukiman atau permukiman? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI, baik kata pemukiman maupun permukiman, keduanya sama-sama merupakan bentuk baku. Dalam KBBI, disebutkan bahwa kata pemukiman artinya proses, cara, atau perbuatan memukimkan.
Dalamresep pada peracikannya, obat narkotika digarisbawahi dengan tinta merah. Dicatat dalam pemakaian narkotika dengan mencantumkan tanggal penyerahan, nomor resep, nama, dan alamat pasien, nama dan alamat dokter, serta jumlah obat narkotika yang diminta. Menulis etiket meliputi nomor resep, tanggal, nama pasien dan aturan penggunaan obat.
Freepik Bahaya mengonsumsi obat kuat herbal - Semakin maraknya penjualan obat kuat herbal di pasaran membuat banyak orang kesulitan memilih mana yang aman mana yang berbahya. Pasalnya, ternyata banyak obat kuat herbal yang bahannya justru menimbulkan efek samping dan berbahaya. Bahkan jika diklaim aman sekalipun, obat kuat herbal yang dijual di pasaran bisa merugikan tubuh dalam jangka panjang. Biasanya obat kuat di pasaran mengandung beberapa kandungan untuk mengatasi disfungsi ereksi atau impotensi. Dan berikut ini beberapa bahan pada obat kuat herbal yang biasa digunakan. - Tadalafil Sial - Sildenafil Viagra - Vardenafil Levitra - Avanafil Stendra Melansir dari Healthline, kandungan tersebut umumnya mengandung kandungan yang mampu membantu meningkatkan kadar aksida nitrat dalam darah. Oksida nitrat adalah vasodilator, yang membuat pembuluh darah Dads melebar untuk membantu meningkatkan aliran darah. Baca Juga Tak Perlu Pakai Obat, Coba Obat Herbal Ini Jaminan Kuat Tahan Lama Sampai Pagi Artikel ini merupakan bagian dari Parapuan Parapuan adalah ruang aktualisasi diri perempuan untuk mencapai mimpinya. PROMOTED CONTENT Video Pilihan
千赢官网首页力求打造出全球第一的文娱品牌在千赢官网首页文娱具有各种球类游戏,千赢网站登入有限公司,成立于1992年,是一家立足健康养生产业,以中草药健康产品研发、生产、销售及服务为主的现代化大型企业。千赢网站首页有限公司,总部设在广州,以蓝色垂直尾翼镶红色木棉花
Preskripsi dokter sangat penting bagi seorang dokter dalam proses peresepan obat bagi pasiennya. Dokter dalam mewujudkan terapi yang rasional, memerlukan langkah yang sistematis dengan moto 5T Tepat obat, Tepat dosis, Tepat cara, dan jadwal pemberian serta tepat BSO dan untuk penderita yang tepat. Preskripsi yang baik haruslah ditulis dalam blanko resep secara lege artis. PENGERTIAN UMUM TENTANG RESEP Resep didefinisikan sebagai permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi atau dokter hewan kepada apoteker pengelola apotek APA untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi penderita sesuai dengan peratuan perundangan yang berlaku. Resep yang benar adalah ditulis secara jelas, dapat dibaca, lengkap dan memenuhi peraturan perundangan serta kaidah yang berlaku. Contoh resep yang benar Unsur-unsur resep 1. Identitas Dokter Nama, nomor surat ijin praktek, alamat praktek dan rumah dokter penulis resep serta dapat dilengkapi dengan nomor telepon dan hari serta jam praktek. Biasanya sudah tercetak dalam blanko resep. 2. Nama kota sudah dicetak dalam blanko resep dan tanggal ditulis resep 3. Superscriptio Ditulis dengan symbol R/ recipe=harap diambil. Biasanya sudah dicetak dalam blanko. Bila diperlukan lebih dari satu bentuk sediaan obat/formula resep, diperlukan penulisan R/ lagi. 4. Inscriptio Ini merupakan bagian inti resep, berisi nama obat, kekuatan dan jumlah obat yang diperlukan dan ditulis dengan jelas 5. Subscriptio Bagian ini mencantumkan bentuk sediaan obat BSO dan jumlahnya. Cara penulisan dengan singkatan bahasa latin tergantung dari macam formula resep yang digunakan. Contoh – pulv. X – sol – pulv. No XX da in caps 6. Signatura Berisi informasi tentang aturan penggunaan obat bagi pasien yaitu meliputi frekuensi, jumlah obat dan saat diminum obat, dl . Contoh tandailah tiga kali sehari satu tablet satu jam setelah makan 7. Identitas pasien Umumnya sudah tercantum dalam blanko resep tulisan pro dan umur. Nama pasien dicantumkan dalan pro. Sebaiknya juga mencantumkan berat badan pasien supaya kontrol dosis oleh apotek dapat akurat. TATA CARA PENULISAN RESEP Tidak ada standar baku di dunia tentang penulisan resep. Untuk Indonesia, resep yang lengkap menurut SK Menkes RI No. 26/2981 BAB III, pasal 10 memuat 1. Nama, alamat, Nomor Surat Ijin Praktek Dokter NSIP 2. Tanggal penulisan resep 3. Nama setiap obat/komponen obat 4. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep 5. Tanda tangan/paraf dokter penulis resep 6. Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang mengandung obat dengan jumlah melebihi dosis maksimum LANGKAH PRESKRIPSI 1. Pemilihan obat yang tepat Dalam melakukan prakteknya, dokter pertama kali harus melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik yang baik pada pasiennya untuk menegakkan diagnosis. Setelah itu, dengan mempertimbangkan keadaan patologi penyakit , perjalanan penyakit dan manifestasinya, maka tujuan terapi dengan obat akan ditentukan. Kemudian akan dilakukan pemilihan obat secara tepat, agar menghasilkan terapi yang rasional. Hal yang sangat penting untuk menjadi pertimbangan dalam memilih obat a. Bagaimana rasio manfaat dengan risiko obat yang dipilih b. Bagaimana keamanan efek samping, kontra indikasi obat yang dipilih c. Jenis bahan obat apa bahan baku, formula standar, bahan generik, atau bahan paten yang dipilih d. Pertimbangan biaya/harga obat Dengan mempertimbangkan hal di atas, diharapkan preskripsi obat dokter akan tepat berdasar manfaat, keamanan, ekonomi, serta cocok bagi penderita Untuk mewujudkan terapi obat yang rasional dan untuk meningkatkan daya guna dan hasil gunaserta biaya, maka seorang dokter perlu memahami kriteria bahan obat dalam preskripsi. Bahan obat di dalam resep termasuk bagian dari unsur inscriptio dan merupakan bahan baku, obat standar obat dalam formula baku/resmi, sediaan generik atau bahan jadi/paten Nama obat dapat dipilih dengan nama generik nama resmi dalam buku Farmakope Indonesia atau nama paten nama yang diberikan pabrik. Pengguna jenis obat paten perlu memperhatikan kekuatan bahan aktif dan atau komposisi obat yang dikandung di dalamnya agar pemilihan obat yang rasional dapat tercapai dan pelayanan obat di apotek tidak menjumpai adanya masalah. Contoh Apabila dalam terapi perlu diberikan bahan obat Paracetamol, maka dapat dipilih bahan baku ada di apotik, sediaan generik berlogo bentuk tablet atau sirup paracetamol atau sediaan paten Jumlah obat yang ditulis di dalam resep tergatung dari lama pemberian dan frekuensi pemberian. Parameter yang diperlukan untuk menentukannya adalah lama perjalanan penyakit, tujuan terapi, dan kondisi penderita. Jumlah obat dituliskan dengan angka Romawi untuk jenis sediaan jadi/paten Contoh Tab. Sanmol 500 mg no. X atau Tab. Sanmol 500 mg da X Bahan/sediaan obat dalam preskripsi berdasarkan peraturan perundangan dapat dikategorikan a. Golongan obat narkotika atau O ct codein, morphin, pethidin b. Golongan obat Keras atau G atau K Dibedakan menajadi 3 – Golongan obat Keras tertentu atau Psikotropika diazepam dan derivatnya – Golongan obat Keras atau K ct amoxicil in, ibuprofen – Golongan obat wajib apotek atau OWA ct famotidin, al opurinol, gentamycin topical c. Golongan obat bebas terbatas atau W ct paracetamol, pirantel palmoat d. Golongan obat bebas ct Vitamin B1, Vitamin C Pada penulisan obat narkotika dan psikotropika/khusus jumlah obat tidak cukup hanya dengan angka saja, namun disertai dengan huruf angka tersebut, misal X decem dan agar sah harus dibubuhi tanda tangan dokter bukan paraf. Hal ini dilakukan untuk menghindari penyalahgunaan obat di masyarakat. 2. Penetapan cara pemberian dan aturan dosis yang tepat a. Cara pemberian obat Obat diberikan dengan berbagai macam cara per oral, per rectal, parenteral, topical, dl . Hal yang diperlukan dalam menentukan cara pemberian obat – Tujuan terapi – Kondisi pasien – Sifat fisika-kimia obat – Bioaviabilitas obat – Manfaat untung-rugi pemberian obat Cara pemberian yang dipilih adalah yang memberikan manfaat klinik yang optimal dan memberikan keamanan bagi pasien. Misalkan pemberian obat Gentamicyn yang diperlukan untuk tujuan sistemik, maka sebaiknya dipilih lewat parenteral. NSAIDs yang diberikan pada penderita gastritis sebaiknya dilakukan pemberian per rectal. b. Aturan dosis dosis dan jadwal pemberian obat DOSIS Dosis yang ideal adalah dosis yang diberikan per individual. Hal ini mengingat bahwa respon penderita terhadap obat sangat individualistis. Penentuan dosis perlu mempertimbangkan 1 kondisi pasien seperti umur, berat badan, fisiologi dan fungsi organ tubuh 2 kondisi penyakit akut, kronis, berat/ringan 3 Indeks terapi obat lebar/sempit 4 variasi kinetik obat 5 cara/rumus perhitungan dosis anak pilih yang paling teliti Perhitungan dosis pada anak secara ideal menggunakan dasar ukuran fisik berat badan atau luas permukaan tubuh. Apabila dosis anak dihitung dengan perbandingan dengan dosis dewasa, yaitu dengan memakai rumus perhitungan dosis anak antara lain Young, Clark, maka perlu diperhatikan tentang ketelitian dari rumus yang dipakai. JADWAL PEMBERIAN Jadwal pemberian ini meliputi frekuensi, satuan dosis per kali dan saat/waktu pemberian obat. Dalam resep tertuang dalam unsur signatura. FREKUENSI Frekuansi artinya berapa kali obat yang dimaksud diberikan kepada pasien. Jumlah pemberian tergantung dari waktu paruh obat, BSO, dan tujuan terapi. Obat anti asma diberikan kalau sesak namum bila untuk menjaga agar tidak terjadi serangan asma dapat diberikan secara teratur misal 3 x sehari SAAT/WAKTU PEMBERIAN Hal ini dibutuhkan bagi obat tertentu supaya dalam pemberiannya memiliki efek optimal, aman dan mudah di kuti pasien. Misal Obat yang absorbsinya terganggu oleh makanan sebaiknya diberikan saat perut kosong 1/2 – 1 jam sebelum makan 1/2 – 1 h. obat yang mengiritasi lambung diberikan sesudah makan dan obat untuk memepermudah tidur diberikan sebelum tidur dl . LAMA PEMBERIAN Lama pemberian obat didasarkan perjalanan penyakit atau menggunakan pedoman pengobatan yang sudah ditentukan dalam pustaka/RS. Misalkan pemberian antibiotika dalam waktu tertentu 2 hari setelah gejala hilang untuk menghindari resistensi kuman, obat simtomatis hanya perlu diberikan saat simtom muncul dan pada penyaklit kronis misalasma, hipertensi, DM diperlukan pemberian obat yang terus menerus atau sepanjang hidup ITER! 3. Pemilihan BSO yang tepat Pemilihan BSO dalam preskripsi perlu dipertimbangkan agar pemberian obat optimal dan hargaterjangkau. Faktor ketaatan penderita, factor sifat obat, bioaviabilitas dan factor sosial ekonomi dapat digunakan sebagai pertimbangan pemilihan BSO 4. Pemilihan formula resep yang tepat Ada 3 formula resep yang dapat digunakan untuk menyusunan preskripsi dokter Formula marginalis, officialis aau spesialistis. Pemilihan formula tersebut perlu mempertimbangkan – Yang dapat menjamin ketepatan dosis dosis individual – Yang dapat menajaga stabilitas obat – Agar dapat menjaga kepatuhan pasien dalam meminum obat – Biaya/harga terjangkau 5. Penulisan preskripsi dalam blanko resep yang benar lege artis Preskripsi lege artis maksudnya adalah ditulis secara jelas, lengkap memuat 6 unsur yang harus ada di dalam resep dan sesuai dengan aturan/pedoman baku serta menggunakan singkatan bahasa latin baku, pada blanko standar ukuran lebar 10-12 cm, panjang 15-18 cm 6. Pemberian informasi bagi penderita yang tepat Cara atau aturan harus tertulis lengkap dalam resep, namun dokter juga masih harus menjelaskan kepada pasien. Demikian pula hal-hal atau peringatan yang perlu disampaikan tentang obat dan pengobatan, misal apakah obat harus diminum sampai habis/tidak, efek samping, dl . Hal ini dilakukan untuk ketaatan pasien dan mencapai rasionalitas peresepan PEDOMAN CARA PENULISAN RESEP DOKTER 1. Ukuran blanko resep ukuran lebar 10-12 cm, panjang 15-18 cm 2. Penulisan nama obat Bagian Inscriptio a. Dimulai dengan huruf besar b. Ditulis secara lengkap atau dengan singkatan resmi dalam farmakope Indonesia atau nomenklatur internasional misal ac. Salic; acetosal c. Tidak ditulis dengan nama kimia missal kali chloride dengan KCl atau singkatan lain dengan huruf capital missal clorpromazin dengan CPZ 3. Penulisan jumlah obat a. Satuan berat mg mil igram, g, G gram b. Sataun volume ml mililiter, l liter c. Satuan unit IU/IU Internasional Unit d. Penulisan jumlah obat dengan satuan biji menggunakan angka Romawi. Misal – Tab Novalgin no. XII – Tab Stesolid 5 mg no. X decem – X e. Penulisan alat penakar Dalam singkatan bahasa latin dikenal C. = sendok makan volume 15 ml Cth. = sendok teh volume 5 ml Gtt. = guttae 1 tetes = 0,05 ml Catatan Hindari penggunaan sendok teh dan senok makan rumah tangga karena volumenya tidak selalu 15 ml untuk sendok makan dan 5 ml untuk sendok teh. Gunakan sendok plastik 5 ml atau alat lain volume 5, 10, 15 ml yang disertakan dalam sediaaan cair paten. f. Arti prosentase % 0,5% b/b → 0,5 gram dalam 100 gram sediaan 0,5% b/v → 0,5 gram dalam 100 ml sediaan 0,5% v/v → 0,5 ml dalam 100 ml sediaan g. Hindari penulisan dengan angka desimal misal 0,…; 0,0….; 0,00… 4. a. Penulisan kekuatan obat dalam sediaan obat jadi generik/paten yang beredar di pasaran dengan beberapa kekuatan, maka kekuatan yang diminta harus ditulis, misalkan Tab. Primperan 5 mg atau Tab. Primperan 10 mg b. Penulisan volume obat minum dan berat sediaan topikal dalam tube dari sediaan jadi/paten yang tersedia beberapa kemasan, maka harus ditulis, misal – Al erin exp. Yang volume 60 ml atau 120 ml – Garamycin cream yang 5 mg/tube atau 15mg/tube 5. Penulisan bentuk sediaan obat merupakan bagian subscriptio dituliskan tidak hanya untuk formula magistralis, tetapi juga untuk formula officialis dan spesialistis Misal No. X Tab Antangin mg 250 X Tab Novalgin mg 250 X 6. Penulisan jadwal dosis/aturan pemakaian bagian signatura a. Harus ditulis dengan benar Misal pulv. atau b. Untuk pemakaian yang rumit seperti pemakaian ”tapering up/down” gunakan tanda usus cognitus = pemakaian sudah tahu. Penjelasan kepada pasien ditulis pada kertas dengan bahasa yang dipahami. 7. Setiap selesai menuliskan resep diberi tanda penutup berupa garis penutup untuk 1 R/ atau tanda pemisah di antara R/ untuk > 2R/ dan paraf/tanda tangan pada setiap R/. 8. Resep ditulis sekali jadi, tidak boleh ragu-ragu, hindari coretan, hapusan dan tindasan. 9. Penulisan tanda Iter Itteretur/ harap diulang dan Ne Iterretur/tidak boleh diulang Resep yang memerlukan pengulanagan dapat diberi tanda Iter n X di sebelah kiri atas dari resep untuk seluruh resep yang diulang. Bila tidak semua resep, maka ditulis di bawah setiap resep yang diulang. Resep yang tidak boleh diulang, dapat diberi tanda NI di sebelah kiri atas dari resep untuk seluruh resep yang tidak boleh diulang. Bila tidak semua resep, maka ditulis di bawah setiap resep yang diulang. 10. Penulisan tanda Cito atau PIM Apabila diperlukan agar resep segera dilayani karena obat sangat diperlukan bagi penderita, maka resep dapat diberi tanda Cito atau PIM dan harus ditulis di sebelah kanan atas resep. DOSIS OBAT DAN PENENTUAN RESEP DALAM PRESKRIPSI PENDAHULUAN Preskripsi dokter memerlukan ketepatan dosis obat yang diberikan dan pemilihan formula yang tepat pula. Calon dokter harus dapat memahami cara menentukan dosis obat dengan tepat dengan cara perhitungan yang benar dan harus memahami formula resep yang tepat digunakan untuk mewujudkan terapi rasional. DOSIS OBAT DALAM PRESKRIPSI Dosis tepat sangat dibutuhkan supaya efek dari obat optimal dan resiko efek samping sekecil mungkin. Besaran dosis terapi obat biasanya dicantumkan dalam rentangan/kisaran dosis, misalkan 250- 500 mg. Rentangan dosis ini menunjukkan kadar obat yang aman yang dapat diberikan dalam praktek pengobatan. Bila dokter memberikan dosis di bawah/ di atas dosis rentangan, maka dapat memberikan efek yang merugikan bagi pasien dan dapat menimbulkan pertanyaan bagi apotek yang menerima resep tersebut. Dosis obat dalam preskripsi adalah besarnya dosisi per kali untuk pasien dan mungkin dalam sehari dapat diberikan beberapa kali sesuai dengan frekuensi pemberian yang tertulis di dalam resep. Penentuan dosis tersebut didapatkan darai dosis terapi dosis lazim yang tercantum dalam literatur. Untuk dosis anak biasanya dicantumkan dengan misalnya 20-40 mg/kg BB/hari. Sehingga perlua adnya penentuan dosis yang cermat bagi anak. Ada beberapa obat yang mencantumkan dosis hanya untuk orang dewasa, sehingga bila obat itu akan diberikan kepada anak maka perlu perhituanan dengan membandingkan dengan dosis dewasa, dengan menggunakan rumus misalkan R. Clark, R. Young, dl CARA MENGHITUNG DOSIS ANAK Ada beberapa cara dalam menghitung dosis anak. Untuk itu, dipilih yang dapat menunjukkan pengetrapan dosis individual. Untuk obat-obat yang mempunyai rentang terapi sempit, maka memerlukan ketelitian yang tinggi dalam menentukan dosis untuk anak. Contoh Hitunglah dosis Amoxycil in untuk anak berumur 4 tahun dengan BB 17 kg Diketahui Dosis Amoxycil in anak di bawah BB 20 kg adalah 20-40 mg/kg BB/ hari diberikan dalam dosis terbagi tiap 6-8 jam. Untuk dosis dewasa adalah 250-500 mg, diberikan tiap 6-8 jam. Perhitungan 1. Berdasarkan individual dengan ukuran fisik BB 17 X 20-40 mg = 340- 780 mg/hari Bila dipilih diberikan 3X sehari, maka dosis per kali pemberian = 113,33 – 226,67 mg 2. Berdasarkan dosis dewasa dengan rumus Clark 17 X 250-500 mg = 60,71 – 121,43 mg/kali 20 3. Berdasarkan dosis dewasa dengan rumus Young 4 x 250-500 mg = 62,5-125 mg/kali 16 4. Berdasarkan dosis dewasa dengan Tabel 5. Anak 4 tahun, BB 13,0-16,3 kg = 23% dosis dewasa = 57,5-115 mg/kali Hasil di atas menunjukkan bahwa cara perhitungan tersebut menghasilkan dosis yang berbeda. Dengan mempertimbangkan kondisi penyakit dan kondisi penderita, maka dokter dapat menentukan besarnya dosis per kali dan per hari dalam resepnya. Misalkan diputuskan memberikan amoxycil in per kali 125 mg Bila frekuensinya 3 kali sehari, maka dosis per hari adalah 375 mg. FORMULA RESEP Ada 3 formula dalam penulisan resep magistrlis, officinalis dan spesialistis. Faktor yang diperhatikan dalam penentuan jenis formula yang akan digunakan 1 ketepatan dosis, 2 stabilitas obat terjamin, 3 kepatuhan pasien, 4 kemudahan mendapatkan obat/sediaan, 5 harga terjangkau FORMULA MAGISTRALIS Formula ini dikenal dengan resep hal ini, dokter selain menuliskan bahan obat, juga bahan tambahan. Bahan tambahan yang ditambahkan tergantung dari sediaan yang di nginkan. Oleh karena itu, penting sekali diperhatikan sifat obat, interaksi farmasetik, macam bentuk sediaan dan macam bahan tambahan yang dapat digunakan serta pedoman penulisan resep magistralis. Hal-hal yang penting diperhatikan dalam formula magistralis 1. Bahan obat, sedapat mungkin menggunakan bahan baku. Penggunaan sediaan jadi/paten tablet, sirup, dl sering menimbulkan masalah baik dalam pelayanan misalkan tidak dapat halus, tidak homogen, dan tidak stabil maupun kerasionalan terapi antara lain perubahan formula sediaan, perubahan bioaviabilitas obat, perubahan absorbsi, penurunan konsentrasi obat. Pencampuran bahan yang lebih dari satu macam harus dipertimbangkan adanya interaksi farmasetik dan farmakologi dan rasionalitas obat. 2. Bntuk sediaan yang dapat dipilih meliputi serbuk pulveres dan pulvis adspersorium, kapsul, larutan solusio, infusa, suspensi, unguenta, cream dan pasta. 3. Penentuan bahan tambahan corrigen saporis, corrigen odoris, corrigen coloris, dan constituent/vehiculum. Contoh penyusunan resep formula magistralis 1. Dokter Razi Maulana, SIP 087/2008 beralamat di JL. No. 1 Banda Aceh pada tanggal 15 maret 2011 menulis resep formula magistralis dengan bentuk sediaan pulveres puyer sebanyak 10 bungkus, setiap bungkus mengandung paracetamol 120 mg. Puyer ini diberikan kepada Sari 2 tahun, 12 kg dengan aturan pakaibila panas diberikan 3 X sehari, tiap kali satu bungkus
. 0291snd33d.pages.dev/370291snd33d.pages.dev/1960291snd33d.pages.dev/1280291snd33d.pages.dev/4660291snd33d.pages.dev/3800291snd33d.pages.dev/4260291snd33d.pages.dev/4740291snd33d.pages.dev/195
cara penulisan resep obat yang benar